Redaksinet.com – Harga Bitcoin merosot pada hari Jumat (28 Mei) ke level terendah untuk minggu ini, menyebabkan kerugian yang telah dipicu tindakan keras di China dan masalah lingkungan hingga hampir 40% bulan.
Harga kripto dengan aset terbesar itu memperpanjang kerugian sebelumnya, jatuh 8,2% menjadi US$ 35.339 karena tetap tertahan dalam rentang perdagangan yang relatif ketat pada minggu ini.
“Bitcoin saat ini dalam sedikit metode tidur, perdagangan di kisara US$ 34.000 san US$ 40.000,” ucap Ulrik Lykke, Direktur Eksekutif ARK36, crypto hadge, kepada Reuters.
“Banyak pedagang yang mengakui, harga tampaknya terkait pada kisaran tersebut untuk saat ini, itu mengapa mereka mungkin ragu-ragu untuk mengambil posisi dengan keyakinan tinggi” Ujarnya.
Bitcoin telah kehilangan keuntungan hingga sebesar 37% pada bulan Mei tahun ini, yang jika bertahan akan menjadi kinerja pada ulan yang sangat buruk sejak buan September 2011.
Penurunan harga Bitcoin telah dipicu oleh upaya China yang kini telah menindak lanjuti penambangan dan perdagangan aset kripto tertua itu, dan langkah Tesla akan menghentikan pembayaran karena ada kekhawatiran tentang pengguna energi.
Regulator energi di Sichuan, China, akan segera bertemu dengan perusahaan listrik likal untuk mengumpulkan informasi tentang penambangan kripto, memurut salah satu orang pejabat pada hari Kamis (’27 Mei 2021).
Pertemuan itu akan berpotensi mengarah kepada tindakan yang sangat keras di pusat produksi Bitcoin terbesar kedua di negara China itu, melansir Reuters.
Akan tetapi, Bitcoin telah menambah keuntungan sekitar 3% persen pada minggu ini. Perdagangan di pasar kripto akan berlangsung hingga (24/7) alias sepanjang waktu, dengan volatilitas yang sangat umum akan terjadi pada akhir pekan ini.