Redaksinet.com – Dalam pekan kali ini, harga mata uang kripto yang seperti Bitcoin, Dogecoin, Ethereum, serta kawan-kawannya kini mengalami penurunan.
Hal ini pun di karenankan dengan bank sentral China, peple Bank of China (PBOC), yang di kabarkan memanggil sejumlah perwakilan dan sejumlah bank besar yang berada disana, yang memberikan instrunsi untuk memperketat aturan yang terkait pelarangan transaksi cryptocurrency.
Dan nama-nama bank yang di panggil termasuk Industrial and Commercial bank of China, Agricultural Bank of China, Construction bank, Postal Saving bank, Industrial bank, dan alipay Network technology.
Baca juga: Harga Emas 24 Karat UBS dan Antam Hari Ini di Pegadaian
Tidak hanya itu saja, PBOC juga ikut disebut turut menginstruksinkan bank-bank tersebut untuk menyelidiki dan mengidentifikasi nasabah yang memiliki akun di bursa mata uang kripto, atau yang terindikasi melakukan perdagangan cryptocurrency.
Dan apabila ketahuan, dengan akun-akun semacam itu akan di blokir sehingga tidak dapat menerima atau mengirim uang. Kabar tersebut pun merupakan indikasi yang baru, bahwa Beijing tengah meningkatkan upaya untuk memberangus kegiatan yang terkait cryptocurrency, dan termasuk transaksi dan mining.
Yang mana telah di kutif dari Kompastekno dari wall street journal, pada hari selasa (22/6/2021). Harga Bitcoin merosot pada angka 32.622 dollar AS per kepingnya.
Baca juga: Rincian Harga Emas Terbaru Hari ini 24 Karat di Pegadaian
Di ikuti oleh Ethereum yang mengalami penurunan 14 persen menjadi 1.941 dollar AS sekitar Rp 28 juta) dan diikuti oleh Dogecoin yang sama merosot 27 persen pada angka 21 sen AS (yang sekitar Rp 3.025) per kepingnya.
Sejak beberapa tahun lalu, China melarang ketat bursa cryptocurrency dan sesi pengumpulan dana mata uang digital, otoritas disana juga melarang perdagangan mata uang kripto serta menutup kegiatan penembangannya.
Dan China juga merupakan pusat kegiatan mining mata uang kripto yang menyumbang hingga tiga perempat pada pasokan Bitcoin golab. kegiatan mining ini juga menguras listrik sehingga bertentangan dengan target pemerintahannya menurunkan emisi.